Selasa, 08 Agustus 2017

Rieview "When Do You Remember Me?"

When Do you Remember Me merupakan karya salah satu anggota kelas fiksi ODOP (One day one post). Secara keseluruhan ide ceritanya bagus. Mengingatkan kita atas kematian dengan cara berbeda.

Bagaimana tokohnya, Reina-Chan melihat peristiwa kematian dengan kepalanya sendiri melalui peristiwa kecelakaan. Di mana sebelumnya dikisahkan tentang si tokoh yang berada dalam sebuah ruangan, menghadapi situasi menegangkan hidup mati naskah miliknya yang sedang diteliti.

Situasi pembuka dan perpindahan dari satu situasi ke situasi lain yang rasanya masih kurang oke. Sehingga pembaca dibuat mengerutkan kening (mikir),"Maksudnya apa sih? Ceritanya kok gini sih?" Itu beberapa hal yang membingungkan.

Selain itu ada beberapa kalimat yang cukup membingungkan juga. Karena maknanya jadi berbeda. Tak sesuai dengan yang ditulis.
Jika penasaran dengan ceritanya, bisa dilihat di sini www.meipurple.com
Itu saja yang bisa saya gambarkan. Selebihnya pembaca bisa menilainya sendiri.

Larindah, 8 Agustus 2017

Kamis, 15 Juni 2017

Nh.Dini One of My Dreams

Apa yang terjadi di kehidupan kita tanpa disadari ada banyak tangan-tangan lain yang ikut andil didalamnya. Pertama tentu tangan Tuhan. Berikutnya tangan-tangan lain. Entah itu secara langsung atau tidak.

Begitupun dalam proses tulis menulis yang saya jalani sekarang ini. Ada beberapa penulis yang karyanya sangat menginspirasi. Sehingga memacu semangat ini untuk terus menulis. Memang belum bisa sehebat karya-karya penulis tersebut. Tetapi setidaknya semangat yang mereka miliki menular pada diri ini untuk bisa menjaga konsistensi dalam menulis.

Di antara banyak penulis yang saya kagumi, salah satunya adalah Nih.Dini. Sampai sekarang hanya beliau yang belum bisa saya temui. Dengan kata lain agak sulit untuk bisa menemui beliau. Karenanya jika diberi kesempatan, maka kesempatan pertama yang ingin saya upayakan adalah bisa berjumpa dengan beliau.

Saya hampir memiliki semua karya-karyanya. Karena saya suka kesederhanaannya dalam menulis. Kuat dan berkarakter. Padahal kebanyakan karya beliau diambil dari kisah-kisah kehidupan beliau sendiri. Dan satu lagi, sampai usianya yang sudah senja beliau masih terus berusaha menghasilkan karya. Meski terkendali beberapa penyakit yang dideritanya. Semangat seperti itu yang patut ditiru. Juga prinsipnya yang tidak takut hidup dari menulis.

Karenanya bisa bertemu dengan beliau menjadi mimpi dan harapan saya. Entah bagaimana caranya. Sulit memang. Tapi saya percaya. Tak ada yang tak mungkin bagi Tuhan. So, jangan berhenti berharap.

Larindah, 15 Juni 2017

# 7daysKF
# Harike-5


Selasa, 13 Juni 2017

Tentang Kehilangan

Setiap orang tentu pernah mengalami kehilangan. Dan merasakan seperti apa rasanya kehilangan. Entah itu kehilangan sesuatu yang kecil atau besar, rasanya hampir sama. Nyesek.

Begitu pun dengan saya. Dalam hidup ini entah berapa kali pernah mengalami kehilangan. Tetapi yang terasa berat dan sangat menyesakkan dada adalah saat kehilangan orang yang paling berarti dalam hidup ini. Yakni orang tua.

Ketika belum merasa cukup membahagiakan orang tua, belum bisa mewujudkan semua harapan dan mimpi-mimpinya, tapi Tuhan sudah memanggilnya “pulang” itu tuh rasanya nyesek sekali dada ini. Ada kehampaan dan kekosongan dalam menjalani kehidupan.

Tetapi perputaran hidup memang seperti itu, maka meski dengan tertatih-tatih harus tegar menghadapi semua kenyataan yang ada. Dengan terus memperbaiki diri, hati dan perilaku agar tetap menjadi anak yang baik meski tak ada orang tua.

Meski sudah berbeda alam tetapi doa anak yang sholeh masih bisa mengalir dan terasakan oleh mereka di sana. Maka hal itulah yang harus dijaga sampai kapan pun. Kasih sayang orang tua terhadap anak sepanjang masa. Masa kasih sayang kita hanya sebatas mereka ada.

Larindah, 13 Juni 2017

#7daysKF
#Harike-3


Senin, 12 Juni 2017

My Favorit Animals

Seandainya, misalnya dan umpama nih diberi kebebasan untuk memeliharanya hewan apapun di rumah. Wah, bingung juga ya? Karena banyak yang diinginkan. Tetapi karena hanya diminta menyebutkan 5 hewan saja (sesuai tantangan). Maka ya sudah, 5 saja. Dan ini hewan pilihan saya:

1. Anjing
Karena suka dengan kepintarannya jika sudah benar-benar dilatih, seperti yang ada di film-film itu.
2. Kucing
Karena lucu dan menggemaskan.
3. Simpanse
Karena senang melihat kepintarannya di film-film.
4. Kuda
Wah, kalau ini karena banyak kegunaannya selain untuk olah raga.
5. Ikan lumba-lumba
Karena suka akan kebaikannya. Dan ingin bisa melatihnya seperti di gelanggang samudera, Ancol. Bisa berenang bareng-bareng tanpa harus ke laut dulu.

Eeaaaa, namanya juga khayalan. Misalnya saja. Boleh apa saja toh! Dan itulah khayalan saya.

Larindah, 12 Juni 2017

#7daysKF
#Harike-2


Senin, 30 Januari 2017

Dewie DeAn is....

Ketika mendapat tantangan untuk memberikan pendapat mengenai seseorang, jujur saja agak sulit ini. Apalagi belum pernah bertemu dan berinteraksi secara langsung. Rasanya jadi ada yang kurang. Tetapi karena ini tantangan, maka baiklah. Akan saya lakukan dengan profesional. Ups! Apa sih?

Adalah Dewie DeAn, salah satu anggota One Daya One Post yang harus saya komentari sebagai tantangan Minggu ini. Tantangan yang dia sendiri si pemberi tantangan itu. Heleuh, aya-aya wae tantangannya. Bikin bingung orang (eh, saya saja sih) karena yang lain asyik-asyik saja tuh menyelesaikan tantangan ini. Ya, iyalah. Secara mereka (teman-teman ODOP) rajin ngariung di grup. Sedangkan saya? Kebanyakan di jalan. #bacanyapakenadalagunya Slank

Dewie DeAn is Miss Berisik...Di grup itu kalau dia sudah muncul langsung panjang isi chatnya. Ada saja yang dibahas. Jadi seru kalau bisa nimbrung di grup dengan tenang. Lha saya! Ngintip grup pas lagi antri di SPBU. Mau nimbrung balas chat sudah diklakson dari belakang. Yo Wes ngintip saja sambil nyengir-nyengir.

Ah, ngomongin nyengir. Dewie DeAn is Miss Nyengir. Coba saja tengok postingan foto-foto nya. Nyengir semua. Jarang ada yang gayanya cool macem saya. Eh! Hehehe...Tapi baguslah. Itu pertanda orang yang bisa menikmati hidup. Selalu tersenyum meskipun hatinya menangis.

Ada satu lagi julukan yang bisa saya berikan untuk Dewie DeAn ini. Yakni Miss Murah Hati. Ya, dia ini di grup rasanya paling sering nge-share info-info tentang kepenulisan. Baik berupa lomba atau info lainnya. Termasuk info curcol dari grup tetangga dan resep segala macam....hehehehe. Apapun itu, bentuk dan rupa sharenya. Intinya dia memang murah hati.

Senang bisa mengenalnya meski lewat grup ODOP ini. Semoga bisa kopdar dengan dia. Pengennya saya yang ke sana. Ke negeri Jiran tempatnya menimba ilmu dan juga Ringgit. Dan merasakan kemurahan hatinya untuk memberikan saya tumpangan dan jalan-jalan gratis selama di sana... Hahaha#ngarep

#onedayonepost
#januari2017
#harike-30
#tantanganDewieDeAn


Minggu, 29 Januari 2017

Ikan Cupang vs My Books

Pada satu ketika saat kembali ke rumah setelah bepergian dari luar kota, saya dikejutkan dengan tatanan rumah yang berubah. Meja tempel di dinding yang biasanya berisi aneka buku, telah berubah menjadi aneka macam aquarium kecil.

“Apa-apaan nih? Kemana buku-buku gue?” Pekik saya.

“Ada. Gue pindahin ke dalam,” sahut adik saya dengan santainya.

“Trus mau buat apaan tuh aquarium kecil dijejer sampe banyak gitu?”

‘Untuk ikan cupang. Kan ikan cupang gak bisa dicampur. Jadi tempanya satu-satu,” sahut adik saya tanpa dosa. Padahal sudah menggeser buku-buku yang saya cintai melebihi cinta pada pasangan. Eh!

Peristiwa hari itu cukup membuat kesal. Dan kekesalan itu lebih kepada kehadiran si ikan cupang yang gak penting banget. Tetapi ya mau bagaimana lagi? Hidup bersama dalam sebuah keluarga ya harus ada yang mengalah. Dalam hal ini saya korbannya. Korban dari ikan Cupang.

Kegemaran adik saya akan ikan cupang membuatnya hari-harinya terlihat lebih senang. Tapi seneb dihatinya saya. Dengan kesal saya pun mencari tahu, apa sih istimewanya ikan cupang itu?

Ternyata ikan cupang itu banyak dipelihara oleh orang-orang Thailand. Karena ikan cupang dikenal sebagai ikan petarung. Mereka orang-orang Thailand bahkan melakukan penyimpangan untuk mendapatkan jenis ikan petarung yang hebat. Wow! Sampai segitunya ya?

Bahkan artikel mengenai ikan cupang sudah ada sejak tahun 1849. Theodor Cantik yang menuliskan tentang ikan petarung tersebut. Dari tahun ke tahun orang-orang dari berbagai negara mengembangkan jenis-jenis ikan petarung ini. Bahkan Indonesia juga tak mau ketinggalan. Adalah Ahmad Yusuf yang mampu menemukan jenis ikan petarung ini dengan ciri khas tulang siripnya yang tumbuh melampaui sirip. Dan diberi nama serit atau crowntail.

Bahkan Jeff Wilson asal Amerika menjadi orang yang memenangkan Best of Show untuk jenis ikan cupang temuannya. Yang diberi nama halfmoon. Dan masih banyak lagi hasil penyiangan ikan cupang lainnya yang dilakukan oleh orang-orang dari belahan bumi ini. Dengan tujuan mencari jenis ikan yang lebih bagus dan hebat. Serta memiliki harga jual tinggi.

Wah, pantas saja adik saya tergila-gila memelihara ikan cupang. Punya nilai jual tinggi toh! Ya gak apa-apa sih. Asal buku saya gak jadi korbannya.

#onedayonepost
#januari2017
#harike-29
#tentangikan