Minggu, 17 Maret 2019

Keseruan Mengikuti Reading Challenge ODOP

RCO atau Reading Challenge ODOP merupakan salah satu program kegiatan yang ada dalam komunitas One Day One Post (ODOP). Komunitas menulis melalui grup WA.


Dalam program ini peserta diharuskan membaca buku sesuai ketentuan yang ada. Lalu membuat tugas yang diberikan oleh panitia sesuai batas waktu yang telah ditentukan. Jika dalam kurun waktu tersebut peserta gagal menyelesaikan tugas. Maka siap-siaplah untuk didepak dari grup RCO.

Seru ya? Banget. Karena dengan begini kita jadi disiplin dalam membaca. Enggak serunya? Tentu ada. Tapi cukup of the record sajalah.

Harapan Untuk RCO ke depannya?

- Semoga RCO terus berlanjut sampai selamanya. 
- Tantangannya harus lebih menantang. 
- Kalau bisa selama tantangan, buku yang dibaca harus yang sama jenisnya.

Rasanya itu saja perlu digarisbawahi. Lainnya tak ada masalah kok.


#RCO
#ODOP
#Readingchallengeodop
#level5tantangan3
#kesanpesan


Minggu, 24 Februari 2019

Sejarah Kerajaan-kerajaan Besar di Nusantara Dalam Berbagai Versi

Membaca buku sejarah selalu memiliki gairah tersendiri. Sejarah apapun itu sudah tentu tak akan sama penuturannya meski yang dikupas satu objek yang sama.


Seperti sejarah mengenai kerajaan-kerajaan besar di Nusantara. Ketika masih bersekolah tentu kisah ini bukan sesuatu yang asing. Meski tidak selengkap yang kita harapkan. Namun secara garis besarnya sama. Tentang pendiri kerajaan, masa kejayaan dan masa keruntuhan.

Dari beberapa buku yang pernah saya baca tentang kerajaan--kerajaan besar di Nusantara. Karya Sri Wintala Achmad menurut saya sangat berbeda. Sebab menguraikan secara rinci tentang kerajaan-kerajaan yang dibahas.

Selain itu beberapa kerajaan kecil di sekitarnya juga ikut dibahas. Sehingga menambah wawasan kita. Itu perbedaan yang saya rasanya. Buku ini mengupas lebih detail.

#odop
#onedayonepost
#readingchallengeodop
#tantanganlevel3
#level3tantangan2




Senin, 18 Februari 2019

Ketika Anak Rohis dan Anak Band Jatuh Cinta


Genk Anak Rohis
     "Aish! Kamu beneran jadian sama Baim? Anak band yang adik kelas kita itu?"
     Aku mengangguk pasti.
     "Ya, ampun! Dia tuh masih kelas satu sedang kan kamu bentar lagi jadi mahasiswi. Memangnya kamu gak mikirin perbedaan itu?"
     Aku menggeleng pasti.
     "Duh, susah ya kalau orang sudah jatuh cinta. Kepala di kaki, kaki di kepala!"
     "Enggak juga. Kamunya aja yang lebay," kataku akhirnya.
     *Grrrhhh! Kamu tuh ya kalau dikasih tahu suka gitu. Eh, teman-teman. Lihat nih teman kita yang satu ini. Jatuh cinta gak lihat-lihat orang. Apa kata mahluk satu sekolah kalau tahu kamu jadian sama Baim. Habislah reputasi Genk Rohis yang dikenal manis dan alim ini."
     Tika yang merupakan ketua genk rohis terdengar berapi-api nada bicaranya. Aku sebenarnya tidak peduli. Tapi demi melihat teman-teman yang jadi salah tingkah dalam ruangan berukuran 7x9 meter akhirnya aku harus bicara.
     "Dengar ya teman-teman. Kita memang satu Genk. Genk Rohis yang anggotanya berusaha menjadi pribadi yang solihah dengan saling mengingatkan satu sama lain dalam hal kebaikan. Tetapi untuk urusan hati, aku harap sih tidak dicampuri. Karena ini urusan yang personal."
     "Tetapi kita wajib mengingatkan kalau pasangan yang dipilih ternyata jauh dari kata alim. Seperti pilihanmu ini. Agar kamu tidak terpengaruh," ujar Tika 
    "Jadi kamu berpikiran Baim enggak alim?" kataku dengan nada tak suka.
     "Setidaknya lebih alim Faizlah dibanding dia."
     "Oh, begitu menurut kalian. Dengar ya? Baim itu memang anak band. Band beraliran rock. Gayanya dipanggung memang slengean gitu. Tapi urusan ibadah, urusan pergaul dia jaga betul. Bahkan dia enggak merokok. Kalian tahu, aku mengenal dia lebih dekat justru di masjid. Jadi aku suka sama dia bukan karena dia anak band. Aku bahkan belum pernah melihat dia manggung. Kalian tahu kan aku enggak suka suasananya. Jadi jangan sembarang menilai orang," tuturku panjang lebar.
     "Ooohhh, gitu," sahut teman-teman hampir bersamaan.
     "Iya. Kalau tak percaya ya sudah. Percuma aku di sini dan menjadi bulan-bulanan hanya karena jatuh cinta dengan seorang rocker."
     Aku mengakhiri kalimatku sambil ngeloyor keluar dari ruangan.

Genk Anak Band

     "Gue dengar Lo jadian sama kakak kelas kita ya? Cewek rohis yang jago karate?"
     Baim tertawa.
     "Iya, gue juga enggak nyangka bisa jatuh cinta sama dia. Di sekolah gue cuma sekilas-kilas perhatiin dia. Mau maju jiper. Kakak kelas jago karate pula. Namanya jodoh, eh kita ketemunya malah enggak disengaja. Sama-sama nyari masjid saat sedang perjalanan," terang Baim dengan gamblang.
     "Pantas semangat banget Lo kalo latihan di sekolah," ledek Fay si jago gebuk drum.
      "Karena moment seperti itu gue bisa puas ngeliatin dia di sekolah. Karena dia enggak suka nonton musik. Enggak suka diperhatiin gara-gara jalan sama gue. Jadi ya dia percaya gue. Begitu pula sebaliknya. Kita pacaran tapi gak harus diekspos. Keren kan cewek begini. Gue jadi tenang saat kita manggung. Bisa fokus ke band."
     "Iyes, kita dukunglah prinsip masing--masing dalam urusan ini sih.

Aku dan Dia

     Thank you for loving me
     Thank you for loving me
     Hmmmm...loving me

     "Oh, so sweet. Makasih ya sudah menyanyikan lagu ini untukku. Ini lagu kesukaanku," kataku sambil menatap Baim dengan penuh cinta.
      "Kamu suka?" tanyanya.
      "He-eh. Suka banget," sahutku.
      Baim tersenyum. Tangannya bertumpu pada gitar bolong yang dipangkunya.
     "Terima kasih sudah mau menjadi cintaku," ujar Baim lirih.
     Aku tersipu. Ini adalah kencan kami yang kesekian di rumah. Ya, di rumah. Karena aku malas kencan di luar. Apalagi dia yang dikenal orang. Jadi pilihan kami adalah di rumah. Kadang di rumahku. Kadang di rumahnya.
     Meski Baim seorang vokalis band rock. Tetapi di luar itu dia sangat romantis. Usianya yang jauh di bawahku tak tampak. Dia justru lebih dewasa dari usianya. Aku yang justru sangat manja bila berada didekatnya.
     "Hmmmm...kamu gak malu pacaran sama aku Baim?" tanyaku hati-hati. Ini pertanyaan yang sudah lama ingin kuketahui jawabannya. Mengingat perbedaan yang mencolok di antara kita.
     "Malu? Justru aku bangga bisa jadian sama kamu. Kakak kelas yang jadi idola di sekolah. Jadi incaran ketua rohis," sahut Baim dengan mantap.
     "Kamu tahu soal ketua Rohis itu," tanyaku tak percaya. Kupikir hanya seputar anak rohis saja yang mengetahui masalah ini.
     "Tentu tahu. Makanya aku bangga bisa dipilih oleh kamu. Padahal sainganku hebat-hebat. Aku mah apalah."
     Aku tertawa.
     "Hebat di mata orang belum tentu hebat di mataku. Kenapa akhirnya aku memilih kamu? Ya, Karena cinta yang Allah berikan ditujukannya ke kamu," sahutku lirih.
     Baim meraih tanganku dan menggenggamnya dengan erat.
     "Terima kasih atas kepercayaan ini. Insya Allah aku akan menjaganya. Maaf jika belum bisa menjadi kekasih yang sempurna. Yang selalu ada kapan pun kamu butuhkan."
     Aku tersenyum sambil menatapnya penuh cinta.
     "Aku mengerti kesibukkanmu. Tak mudah membagi waktu antara sekolah dan karir. Ditambah kehadiranku. Yang penting kamu jangan lupa ibadah. Jangan terpengaruh hal-hal yang bisa merugikan dirimu. Aku juga minta maaf karena belum bisa menjadi kekasih yang baik untukmu. Yang bisa mendampingi saat manggung di mana-mana."
     Baim mempererat genggaman tangannya. Kami saling memberi kekuatan dan mengalirkan cinta lewat genggaman. Jika sudah begini. Hanya Aku, dia dan Tuhan yang tahu apa yang kami inginkan selanjutnya.

#cerpenfiksi
#onedayonepost
#tantanganlevel2
#level2tantangan3
#readingchallengeodop
#terinspirasibiografijonbonjovi


   
     



Selasa, 08 Agustus 2017

Rieview "When Do You Remember Me?"

When Do you Remember Me merupakan karya salah satu anggota kelas fiksi ODOP (One day one post). Secara keseluruhan ide ceritanya bagus. Mengingatkan kita atas kematian dengan cara berbeda.

Bagaimana tokohnya, Reina-Chan melihat peristiwa kematian dengan kepalanya sendiri melalui peristiwa kecelakaan. Di mana sebelumnya dikisahkan tentang si tokoh yang berada dalam sebuah ruangan, menghadapi situasi menegangkan hidup mati naskah miliknya yang sedang diteliti.

Situasi pembuka dan perpindahan dari satu situasi ke situasi lain yang rasanya masih kurang oke. Sehingga pembaca dibuat mengerutkan kening (mikir),"Maksudnya apa sih? Ceritanya kok gini sih?" Itu beberapa hal yang membingungkan.

Selain itu ada beberapa kalimat yang cukup membingungkan juga. Karena maknanya jadi berbeda. Tak sesuai dengan yang ditulis.
Jika penasaran dengan ceritanya, bisa dilihat di sini www.meipurple.com
Itu saja yang bisa saya gambarkan. Selebihnya pembaca bisa menilainya sendiri.

Larindah, 8 Agustus 2017

Kamis, 15 Juni 2017

Nh.Dini One of My Dreams

Apa yang terjadi di kehidupan kita tanpa disadari ada banyak tangan-tangan lain yang ikut andil didalamnya. Pertama tentu tangan Tuhan. Berikutnya tangan-tangan lain. Entah itu secara langsung atau tidak.

Begitupun dalam proses tulis menulis yang saya jalani sekarang ini. Ada beberapa penulis yang karyanya sangat menginspirasi. Sehingga memacu semangat ini untuk terus menulis. Memang belum bisa sehebat karya-karya penulis tersebut. Tetapi setidaknya semangat yang mereka miliki menular pada diri ini untuk bisa menjaga konsistensi dalam menulis.

Di antara banyak penulis yang saya kagumi, salah satunya adalah Nih.Dini. Sampai sekarang hanya beliau yang belum bisa saya temui. Dengan kata lain agak sulit untuk bisa menemui beliau. Karenanya jika diberi kesempatan, maka kesempatan pertama yang ingin saya upayakan adalah bisa berjumpa dengan beliau.

Saya hampir memiliki semua karya-karyanya. Karena saya suka kesederhanaannya dalam menulis. Kuat dan berkarakter. Padahal kebanyakan karya beliau diambil dari kisah-kisah kehidupan beliau sendiri. Dan satu lagi, sampai usianya yang sudah senja beliau masih terus berusaha menghasilkan karya. Meski terkendali beberapa penyakit yang dideritanya. Semangat seperti itu yang patut ditiru. Juga prinsipnya yang tidak takut hidup dari menulis.

Karenanya bisa bertemu dengan beliau menjadi mimpi dan harapan saya. Entah bagaimana caranya. Sulit memang. Tapi saya percaya. Tak ada yang tak mungkin bagi Tuhan. So, jangan berhenti berharap.

Larindah, 15 Juni 2017

# 7daysKF
# Harike-5


Selasa, 13 Juni 2017

Tentang Kehilangan

Setiap orang tentu pernah mengalami kehilangan. Dan merasakan seperti apa rasanya kehilangan. Entah itu kehilangan sesuatu yang kecil atau besar, rasanya hampir sama. Nyesek.

Begitu pun dengan saya. Dalam hidup ini entah berapa kali pernah mengalami kehilangan. Tetapi yang terasa berat dan sangat menyesakkan dada adalah saat kehilangan orang yang paling berarti dalam hidup ini. Yakni orang tua.

Ketika belum merasa cukup membahagiakan orang tua, belum bisa mewujudkan semua harapan dan mimpi-mimpinya, tapi Tuhan sudah memanggilnya “pulang” itu tuh rasanya nyesek sekali dada ini. Ada kehampaan dan kekosongan dalam menjalani kehidupan.

Tetapi perputaran hidup memang seperti itu, maka meski dengan tertatih-tatih harus tegar menghadapi semua kenyataan yang ada. Dengan terus memperbaiki diri, hati dan perilaku agar tetap menjadi anak yang baik meski tak ada orang tua.

Meski sudah berbeda alam tetapi doa anak yang sholeh masih bisa mengalir dan terasakan oleh mereka di sana. Maka hal itulah yang harus dijaga sampai kapan pun. Kasih sayang orang tua terhadap anak sepanjang masa. Masa kasih sayang kita hanya sebatas mereka ada.

Larindah, 13 Juni 2017

#7daysKF
#Harike-3


Senin, 12 Juni 2017

My Favorit Animals

Seandainya, misalnya dan umpama nih diberi kebebasan untuk memeliharanya hewan apapun di rumah. Wah, bingung juga ya? Karena banyak yang diinginkan. Tetapi karena hanya diminta menyebutkan 5 hewan saja (sesuai tantangan). Maka ya sudah, 5 saja. Dan ini hewan pilihan saya:

1. Anjing
Karena suka dengan kepintarannya jika sudah benar-benar dilatih, seperti yang ada di film-film itu.
2. Kucing
Karena lucu dan menggemaskan.
3. Simpanse
Karena senang melihat kepintarannya di film-film.
4. Kuda
Wah, kalau ini karena banyak kegunaannya selain untuk olah raga.
5. Ikan lumba-lumba
Karena suka akan kebaikannya. Dan ingin bisa melatihnya seperti di gelanggang samudera, Ancol. Bisa berenang bareng-bareng tanpa harus ke laut dulu.

Eeaaaa, namanya juga khayalan. Misalnya saja. Boleh apa saja toh! Dan itulah khayalan saya.

Larindah, 12 Juni 2017

#7daysKF
#Harike-2