ceritadenik13
Berceritalah dari hati agar pesan dan kesan yang tersirat pun bisa sampai ke hati
Minggu, 17 Maret 2019
Keseruan Mengikuti Reading Challenge ODOP
Minggu, 24 Februari 2019
Sejarah Kerajaan-kerajaan Besar di Nusantara Dalam Berbagai Versi
Dari beberapa buku yang pernah saya baca tentang kerajaan--kerajaan besar di Nusantara. Karya Sri Wintala Achmad menurut saya sangat berbeda. Sebab menguraikan secara rinci tentang kerajaan-kerajaan yang dibahas.
Selain itu beberapa kerajaan kecil di sekitarnya juga ikut dibahas. Sehingga menambah wawasan kita. Itu perbedaan yang saya rasanya. Buku ini mengupas lebih detail.
Senin, 18 Februari 2019
Ketika Anak Rohis dan Anak Band Jatuh Cinta
Genk Anak Rohis
Aku mengangguk pasti.
"Ya, ampun! Dia tuh masih kelas satu sedang kan kamu bentar lagi jadi mahasiswi. Memangnya kamu gak mikirin perbedaan itu?"
"Setidaknya lebih alim Faizlah dibanding dia."
"Oh, begitu menurut kalian. Dengar ya? Baim itu memang anak band. Band beraliran rock. Gayanya dipanggung memang slengean gitu. Tapi urusan ibadah, urusan pergaul dia jaga betul. Bahkan dia enggak merokok. Kalian tahu, aku mengenal dia lebih dekat justru di masjid. Jadi aku suka sama dia bukan karena dia anak band. Aku bahkan belum pernah melihat dia manggung. Kalian tahu kan aku enggak suka suasananya. Jadi jangan sembarang menilai orang," tuturku panjang lebar.
"Ooohhh, gitu," sahut teman-teman hampir bersamaan.
"Iya. Kalau tak percaya ya sudah. Percuma aku di sini dan menjadi bulan-bulanan hanya karena jatuh cinta dengan seorang rocker."
Aku mengakhiri kalimatku sambil ngeloyor keluar dari ruangan.
Genk Anak Band
"Gue dengar Lo jadian sama kakak kelas kita ya? Cewek rohis yang jago karate?"
Baim tertawa.
"Iya, gue juga enggak nyangka bisa jatuh cinta sama dia. Di sekolah gue cuma sekilas-kilas perhatiin dia. Mau maju jiper. Kakak kelas jago karate pula. Namanya jodoh, eh kita ketemunya malah enggak disengaja. Sama-sama nyari masjid saat sedang perjalanan," terang Baim dengan gamblang.
"Pantas semangat banget Lo kalo latihan di sekolah," ledek Fay si jago gebuk drum.
"Karena moment seperti itu gue bisa puas ngeliatin dia di sekolah. Karena dia enggak suka nonton musik. Enggak suka diperhatiin gara-gara jalan sama gue. Jadi ya dia percaya gue. Begitu pula sebaliknya. Kita pacaran tapi gak harus diekspos. Keren kan cewek begini. Gue jadi tenang saat kita manggung. Bisa fokus ke band."
"Iyes, kita dukunglah prinsip masing--masing dalam urusan ini sih.
Aku dan Dia
Thank you for loving me
Thank you for loving me
Hmmmm...loving me
"Oh, so sweet. Makasih ya sudah menyanyikan lagu ini untukku. Ini lagu kesukaanku," kataku sambil menatap Baim dengan penuh cinta.
"Kamu suka?" tanyanya.
"He-eh. Suka banget," sahutku.
Baim tersenyum. Tangannya bertumpu pada gitar bolong yang dipangkunya.
"Terima kasih sudah mau menjadi cintaku," ujar Baim lirih.
Aku tersipu. Ini adalah kencan kami yang kesekian di rumah. Ya, di rumah. Karena aku malas kencan di luar. Apalagi dia yang dikenal orang. Jadi pilihan kami adalah di rumah. Kadang di rumahku. Kadang di rumahnya.
Meski Baim seorang vokalis band rock. Tetapi di luar itu dia sangat romantis. Usianya yang jauh di bawahku tak tampak. Dia justru lebih dewasa dari usianya. Aku yang justru sangat manja bila berada didekatnya.
"Hmmmm...kamu gak malu pacaran sama aku Baim?" tanyaku hati-hati. Ini pertanyaan yang sudah lama ingin kuketahui jawabannya. Mengingat perbedaan yang mencolok di antara kita.
"Malu? Justru aku bangga bisa jadian sama kamu. Kakak kelas yang jadi idola di sekolah. Jadi incaran ketua rohis," sahut Baim dengan mantap.
"Kamu tahu soal ketua Rohis itu," tanyaku tak percaya. Kupikir hanya seputar anak rohis saja yang mengetahui masalah ini.
"Tentu tahu. Makanya aku bangga bisa dipilih oleh kamu. Padahal sainganku hebat-hebat. Aku mah apalah."
Aku tertawa.
"Hebat di mata orang belum tentu hebat di mataku. Kenapa akhirnya aku memilih kamu? Ya, Karena cinta yang Allah berikan ditujukannya ke kamu," sahutku lirih.
Baim meraih tanganku dan menggenggamnya dengan erat.
"Terima kasih atas kepercayaan ini. Insya Allah aku akan menjaganya. Maaf jika belum bisa menjadi kekasih yang sempurna. Yang selalu ada kapan pun kamu butuhkan."
Aku tersenyum sambil menatapnya penuh cinta.
"Aku mengerti kesibukkanmu. Tak mudah membagi waktu antara sekolah dan karir. Ditambah kehadiranku. Yang penting kamu jangan lupa ibadah. Jangan terpengaruh hal-hal yang bisa merugikan dirimu. Aku juga minta maaf karena belum bisa menjadi kekasih yang baik untukmu. Yang bisa mendampingi saat manggung di mana-mana."
Baim mempererat genggaman tangannya. Kami saling memberi kekuatan dan mengalirkan cinta lewat genggaman. Jika sudah begini. Hanya Aku, dia dan Tuhan yang tahu apa yang kami inginkan selanjutnya.
#onedayonepost
#tantanganlevel2
#level2tantangan3
#terinspirasibiografijonbonjovi
Selasa, 08 Agustus 2017
Rieview "When Do You Remember Me?"
Itu saja yang bisa saya gambarkan. Selebihnya pembaca bisa menilainya sendiri.
Kamis, 15 Juni 2017
Nh.Dini One of My Dreams
Begitupun dalam proses tulis menulis yang saya jalani sekarang ini. Ada beberapa penulis yang karyanya sangat menginspirasi. Sehingga memacu semangat ini untuk terus menulis. Memang belum bisa sehebat karya-karya penulis tersebut. Tetapi setidaknya semangat yang mereka miliki menular pada diri ini untuk bisa menjaga konsistensi dalam menulis.
Di antara banyak penulis yang saya kagumi, salah satunya adalah Nih.Dini. Sampai sekarang hanya beliau yang belum bisa saya temui. Dengan kata lain agak sulit untuk bisa menemui beliau. Karenanya jika diberi kesempatan, maka kesempatan pertama yang ingin saya upayakan adalah bisa berjumpa dengan beliau.
Saya hampir memiliki semua karya-karyanya. Karena saya suka kesederhanaannya dalam menulis. Kuat dan berkarakter. Padahal kebanyakan karya beliau diambil dari kisah-kisah kehidupan beliau sendiri. Dan satu lagi, sampai usianya yang sudah senja beliau masih terus berusaha menghasilkan karya. Meski terkendali beberapa penyakit yang dideritanya. Semangat seperti itu yang patut ditiru. Juga prinsipnya yang tidak takut hidup dari menulis.
Karenanya bisa bertemu dengan beliau menjadi mimpi dan harapan saya. Entah bagaimana caranya. Sulit memang. Tapi saya percaya. Tak ada yang tak mungkin bagi Tuhan. So, jangan berhenti berharap.
Larindah, 15 Juni 2017
# 7daysKF
# Harike-5
Selasa, 13 Juni 2017
Tentang Kehilangan
Setiap orang tentu pernah mengalami kehilangan. Dan merasakan seperti apa rasanya kehilangan. Entah itu kehilangan sesuatu yang kecil atau besar, rasanya hampir sama. Nyesek.
Begitu pun dengan saya. Dalam hidup ini entah berapa kali pernah mengalami kehilangan. Tetapi yang terasa berat dan sangat menyesakkan dada adalah saat kehilangan orang yang paling berarti dalam hidup ini. Yakni orang tua.
Ketika belum merasa cukup membahagiakan orang tua, belum bisa mewujudkan semua harapan dan mimpi-mimpinya, tapi Tuhan sudah memanggilnya “pulang” itu tuh rasanya nyesek sekali dada ini. Ada kehampaan dan kekosongan dalam menjalani kehidupan.
Tetapi perputaran hidup memang seperti itu, maka meski dengan tertatih-tatih harus tegar menghadapi semua kenyataan yang ada. Dengan terus memperbaiki diri, hati dan perilaku agar tetap menjadi anak yang baik meski tak ada orang tua.
Meski sudah berbeda alam tetapi doa anak yang sholeh masih bisa mengalir dan terasakan oleh mereka di sana. Maka hal itulah yang harus dijaga sampai kapan pun. Kasih sayang orang tua terhadap anak sepanjang masa. Masa kasih sayang kita hanya sebatas mereka ada.
Larindah, 13 Juni 2017
#7daysKF
#Harike-3
Senin, 12 Juni 2017
My Favorit Animals
Seandainya, misalnya dan umpama nih diberi kebebasan untuk memeliharanya hewan apapun di rumah. Wah, bingung juga ya? Karena banyak yang diinginkan. Tetapi karena hanya diminta menyebutkan 5 hewan saja (sesuai tantangan). Maka ya sudah, 5 saja. Dan ini hewan pilihan saya:
1. Anjing
Karena suka dengan kepintarannya jika sudah benar-benar dilatih, seperti yang ada di film-film itu.
2. Kucing
Karena lucu dan menggemaskan.
3. Simpanse
Karena senang melihat kepintarannya di film-film.
4. Kuda
Wah, kalau ini karena banyak kegunaannya selain untuk olah raga.
5. Ikan lumba-lumba
Karena suka akan kebaikannya. Dan ingin bisa melatihnya seperti di gelanggang samudera, Ancol. Bisa berenang bareng-bareng tanpa harus ke laut dulu.
Eeaaaa, namanya juga khayalan. Misalnya saja. Boleh apa saja toh! Dan itulah khayalan saya.
Larindah, 12 Juni 2017
#7daysKF
#Harike-2